Penyiaran Sebagai Komunikasi Massa

PENYIARAN pada hakikatnya merupakan salah satu keterampilan dasar manusia ketika berada pada posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk berkomunikasi. Penyiaran dalam konteks ini adalah alat untuk mendongkrak kapasitas dan efektifitas komunikasi massa.


Menurut Barran dan Davis dalam buku yang dikutip Muhammad Mufid mengatakan bahwa media memiliki asumsi untuk membentuk masyarakat, yakni:
  1. Media massa (tak terkecuali penyiaran) memiliki efek yang berbahaya sekaligus menular bagi masyarakat.
  2. Media massa memiliki kekuatan untuk memengaruhi pola pikir rata-rata audiennya. Bahkan pada asumsi berikutnya dalam teori ini dikatakan bahwa ketika pola pikir seseorang sudah terpengaruh oleh media, maka semakin lama pengaruh tersebut semakin besar.
  3. Rata-rata orang yang terpengaruh oleh media, dikarenakan ia mengalami keterputusan dengan institusi sosial yang sebelumnya justru melindungi efek negatif media.
Relevan dengan hal tersebut John Dewey, seorang pemikir pendidikan mengatakan bahwa efek negatif media dapat disaring melalui pendidikan.

Dengan demikian penyiaran merupakan wahana komunikasi massa dasar yang telah terbukti efektifitasnya. Tanpa media komunikasi dasar manusia tidak mungkin mendistribusikan satu pesan kepada penerima secara global. Tanpa perangkat seperti komputer, microfilm, dan perangkat siar digital lainnya manusia akan sangat terbatas dalam menyampaikan dan menerima pesan.

Sementara itu, media dalam memperluas komunikasi manusia dalam hal:

1.    Produksi dan distribusi pesan
Dalam produksi meliputi penciptaan pesan menggunakan media komunikasi. Sedangkan distribusi meliputi: (1) transisi, yakni memindahkan pesan; (2) reproduksi yang diikuti dengan penjelasan pesan; (3) display, yakni membuat pesan tampak secara fisik ketika sampai ke tujuan.

2.    Menerima, menyimpan, dan menggunakan informasi

0 komentar:

Posting Komentar